Sebangun Tiga Sudut #2

 Sebangun Tiga Sudut #2


Choreographer : Ayu Permata Sari

Performer : Denta Pramana Putra dan Ayu Permata Sari

Composer  : Dana Maulana

Video link of the work :  https://youtu.be/k4BJfKVzJRE 



Photo By PSBK


C:\Users\PrimaKomputer\Downloads\IMG_0448.JPG


 (English below)

Sebangun Tiga Sudut #2 merupakan pertunjukan yang mengolah sistem hubungan antarsubjek di masyarakat adat Lampung Pepadun. Hubungan tersebut terdiri dari dua level, yang pertama adalah "oposisi berpasangan", dan kedua disebut "tungku tiga batu". Oposisi berpasangan menandai hubungan dua hal yang berlawanan: laki-laki (menghanai) dan perempuan (muli), harga diri (piil) dan rasa malu (liyom), memberi (ngejuk) dan menerima (ngakuk), dan lain-lain. Sementara tungku tiga batu beroperasi setelah dua hal/subjek yang berlawanan bersatu dan menjadi tatanan keselarasan, kesalingan, dan persandingan.

Sebangun Tiga Sudut #2 coba membaca ulang konsep Pepadun dengan menempatkannya sebagai anotasi koreografi. Karya ini hendak menguji kesetaraan dan keselarasan dua subjek (menghanai dan muli) melalui aktivitas menyusun material domestik seperti benda dan suara yang berada di rumah. Pada himpunan material itulah Sebangun Tiga Sudut #2 mengaktivasi dua subjek dalam melakukan interaksi dan saling menawar posisi.

Pertunjukan ini berlangsung pada program Rubik Gugus Bagong 2022 Pada 19 November 2022 di Gedung Diponegoro, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja Yogyakarta


---------------------------------- 


Sebangun Tiga Sudut #2 is a performance that processes the system of relationships between subjects in the indigenous Lampung Pepadun community. The relationship consists of two levels, the first is "paired opposition", and the second is called "Tungku Tiga Batu". Paired opposition marks the relationship between two opposites: men (menghanai) and women (muli), pride (piil) and shame (liyom), giving (ngejuk) and receiving (ngakuk), and so on. While the Tungku Tiga Batu operates after two opposing things/subjects come together and become an order of harmony, juxtaposition, and comparison.

Sebangun Tiga Sudut #2 tries to re-read the concept of Pepadun by placing it as a choreographic annotation. This work aims to test the equality and harmony of two subjects (menghanai and muli) through the activity of arranging domestic materials such as objects and sounds in the house. On the set of materials, Sebangun Tiga Sudut #2 activates the two subjects in interacting and bargaining for positions.

This performance took place in the Rubik Gugus Bagong 2022 program on November 19, 2022 at Diponegoro Building, Pad epokan Seni Bagong Kussudiardja Yogyakarta.


Documentation :

Photo By PSBK Team



Share:

0 comments:

Post a Comment